google.com, pub-4356088970782512, DIRECT, f08c47fec0942fa0 BEBERAPA HAL YANG PATUT DI KETAHUI MENGENAI LISTRIK
google.com, pub-4356088970782512, DIRECT, f08c47fec0942fa0

BEBERAPA HAL YANG PATUT DI KETAHUI MENGENAI LISTRIK

    Tidak bisa dipungkiri bahwa listrik merupakan salah satu sumber energi yang paling penting dalam kehidupan modern.

    Hampir semua peralatan yang menunjang kehidupan manusia selalu membutuhkan listrik. Mulai dari peralatan rumah tangga, sarana hiburan, mesin di kantor, hingga lampu jalanan pun memanfaatkan listrik sebagai sumber energi.

    Selain berguna bagi kehidupan, di sisi lain listrik juga bisa berbahaya apabila bertegangan tinggi. Kesalahan penanganan instalasi listrik dapat mengakibatkan efek yang cukup fatal, entah itu cacat fisik atau nyawa melayang sekalipun. Tentu kita tidak jarang bukan mendengar kasus kematian yang diakibatkan oleh sengatan listrik.

    Maka sama halnya seperti air ataupun api, listrik juga bisa menjadi kawan sekaligus lawan apabila kita tidak tahu cara pemakaiannya.

    Jika dalam keadaan jinak tentu saja listrik sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, namun apabila listrik bertegangan tinggi maka sudah pasti akan sangat berbahaya bagi manusia.

    Sayangnya masih banyak pengguna listrik yang awam dengan hal-hal yang harus diperhatikan secara benar. Padahal arus listrik tidak bisa dianggap sepele sama sekali.

    Itulah sebabnya kita dianjurkan untuk mengetahui informasi mengenai instalasi listrik. Instalasi listrik sendiri adalah suatu perlengkapan yang digunakan untuk menyalurkan sumber listrik ke peralatan- peralatan yang membutuhkan tenaga listrik.

    Jadi, instalasi listrik sendiri memang sangat penting dilakukan, terlebih pada konstruksi bangunan yang sudah direncanakan sebelumnya. Namun, walaupun demikian, orang-orang lebih sering mengandalkan orang lain dalam menangani instalasi listrik, sekalipun itu untuk hal-hal yang cukup sederhana.

    Padahal jika kita mau memahaminya, orang awam pun sebenarnya mampu melakukan aktivitas ini. Hanya saja butuh sedikit keberanian dan juga pengalaman tentang instalasi. 

    Tentu saja hal ini untuk membantu permasalahan listrik di rumah sehingga lebih berguna secara efektif dan efisien.Selain itu dengan lebih memahami listrik yang ada di rumah, tentu saja keselamatan diri dapat lebih terjaga dengan baik.

    Kecerobohan-kecerobohan yang sering dilakukan dalam penggunaan listrik pun dapat dihindarkan. Namun demikian, pengetahuan ini bukan untuk menjadikan seseorang ahli dalam kelistrikan, hanya saja tidak ada salahnya untuk mempelajari hal tersebut.

    1.    Energi Listrik

    Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai listrik rumah, mari kita cari tahu terlebih dahulu tentang asal mula energi listrik. Berasal dari setiap benda dalam lingkungan sekitar yang apabila dibagi secara terus menerus akan diperoleh sebuah unit terkecil yang disebut dengan molekul.

    Molekul sendiri adalah bagian terkecil dalam sebuah benda yang masih mencerminkan sifat dari benda tersebut. Jenis-jenis molekul kemudian diidentifikasi dengan nama-nama kimia, seperti H2O (air).

    Lalu jika setiap molekul dibagi lagi maka akan terbentuk beberapa atom, yang tidak lain adalah sebuah zat tersendiri yang mana sifatnya bisa sangat berbeda dengan molekul asalnya.

    Dalam setiap bagian atom pun memiliki jenis muatan listrik yang berbeda-beda. Proton memiliki muatan positif, neutron bermuatan netral, sedangkan elektron memiliki muatan negatif.

    Dalam kondisi  tertentu, elektron dapat ‘meloncat’ dari satu atom menuju atom lain. Loncatan electron inilah yang bersifat berantai dan berlangsung secara terus menerus hingga membentuk sebuah aliran elektron.

    Lalu setiap aliran elektron pun akan mendapatkan perlawanan dari proton. Energi yang bergerak berlawanan dengan arah aliran elektron itulah yang disebut dengan energi listrik. 

    Agar energi listrik ini dapat bekerja maka dibutuhkan sebuah penggerak atau sumber daya. Contoh sumber daya listrik antara lain adalah generator, batu baterai, dan accu.

    2.      Konduktor dan Isolator

    Konduktor adalah suatu zat atau bahan yang mana dapat menghantarkan arus listrik, baik itu zat padat, cair, ataupun gas. Ciri – ciri dari konduktor yang baik sendiri adalah memiliki tahanan jenis yang kecil.

    Salah satu contoh Konduktor yang sangat baik adalah emas, namun dikarenakan harganya yang cukup mahal maka penghantarnya pun umumnya diganti dengan tembaga, atau alumunium.

    Lalu ketahanan konduktor yang diberikan pun tergantung pada bahan atau material yang digunakan serta berapa ukurannya. Contohnya kawat tembaga yang ukurannya lebih panjang tentu saja ketahanannya lebih tinggi dari pada kawat tembaga yang pendek.

    Setelah membahas konduktor, maka selanjutnya ialah isolator. Pengertian Isolator sendiri ialah bahan yang tidak dapat atau sulit untuk melakukan perpindahan muatan listrik, atau secara umum isolator adalah penghambat aliran listrik.

    Salah satu fungsi dari isolator ialah sebagai penopang beban atau pemisah antara konduktor tanpa membuat adanya aliran arus 
    yang mengalir keluar antara konduktor.

    Alat ini juga sering digunakan sebagai alat untuk menyangga kabel transmisi listrik yang terdapat pada tiang listrik.

    Fungsi utama dari isolator sendiri ialah untuk menghindari sengatan listrik, hubungan arus pendek, dan juga menghindari bahaya kebakaran yang dikarenakan kabel saling bersentuhan dan menghasilkan sambungan silang.

    Oleh karena itu harus dipasang isolator pada bagian tengah kabel untuk mencegah terjadinya pantulan gelombang EM yang nantinya dapat menyebabkan sengatan listrik pada tegangan yang lebih tinggi.

    Beberapa contoh Isolator yg baik  diantaranya ialah kertas, kaca, ataupun teflon. Sedangkan beberapa Contoh bahan lainnya yang masih cukup bagus digunakan sebagai isolator diantaranya adalah karet dan plastik. Bahan-bahan isolator tersebut dipilih menjadi isolator kabel karena lebih mudah dibentuk.

    3.    Satuan-satuan Listrik

    1.A (ampere)

    Adalah satuan yang menyatakan kuat arus listrik yang mengalir melalui penghantar selama satu detik. Semakin besar daya yang dibutuhkan oleh elektronik, semakin besar pula kuat arus yang dibutuhkan. Elektronik sendiri membutuhkan kuat arus antara 500mA hingga 5A.

    2.Ω (ohm)

    Adalah besar hambatan yang terjadi pada sebuah penghantar, alat listrik, maupun elektronik. Semakin besar hambatan listrik (Ω), semakin besar pula arus yang dibutuhkan (A) untuk menggerakannya.

    Hambatan listrik pada penghantar dipengaruhi oleh banyak hal, terutama suhu sehingga besar hambatan dalam elektronik dapat berubah-ubah bergantung pada keadaan suhunya. Sebuah kabel listrik normal memiliki hambatan listrik yang cukup kecil, atau bisa dikatakan nol.

    3.V (volt)

    Adalah beda tegangan pada dua kutub listrik (positif dan negatif). Dua buah ujung penghantar memiliki tegangan 1 volt jika mengalirkan arus sebesar 1 ampere menuju beban 1Ω. Contohnya seperti Baterai kering yang memiliki tegangan 1,5 volt dan 9 volt, accu 12 volt, dan listrik rumah 220 volt.

    4.W (watt), Wh (watt hour), dan kWh (kilo watt hour)

    Adalah besar daya yang dibutuhkan sebuah elektronik untuk beroperasi. Dalam listrik rumah tinggal, total penggunaan daya ini dibatasi, yaitu 220 W, 450 W, 900 W, 1300 W, dan lain sebagainya bergantung pada jumlah yang diajukan pada PLN.

    5.Hz (hertz)

    Hertz atau frekuensi secara umum dapat diartikan sebagai jumlah kemunculan suatu kejadian yang berulang pada suatu jangka waktu tertentu.

    Frekuensi didefinisikan sebagai jumlah periode gelombang yang  terjadi selama 1 detik mengacu pada SI, satuan frekuensi adalah hertz-jumlah siklus perdetik.
    LihatTutupKomentar