google.com, pub-4356088970782512, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Cara Perhitungan Gulungan Trafo Kotak
google.com, pub-4356088970782512, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Cara Perhitungan Gulungan Trafo Kotak

    Inti trafo bekas yang terbuat dari besi sungguh sayang jika di buang. Inti Trafo dapat di manfaatkan untuk dibuat trafo lagi, mengingat harga trafo sekarang sangat mahal. Transformator banyak digunakan pada peralatan elektronika termasuk stavolt yang digunakan pada computer. 

    disesuaikan tegangan yang dibutuhkan. Jumlah gulungan trafo untuk setiap 1 Volt adalah:

    Jumlah lilit 1 V = (50 / diameter koker) + toleransi 10 %


    Ukuran Koker dalam Cm dan diukur bagian dalamnya (bagian yang untuk menggulung lilitan.
    Semakin besar inti trafo/ diameter koker jumlah lilitan makin sedikit.

    Contoh:

    Diketahui Lebar koker 3,5 Cm, Panjang 5 Cm.
    Diameter koker 2x (3,5 + 5 Cm) = 17 Cm.
    Jumlah lilit tiap 1 Volt= (50/ 17) + ((50/17) x 0,1))
                                           = (2,94) + (2,94 x 0,1) = 2,94 + 0,3
                                           = 3,24 lilit tiap 1 Volt.
    Jumlat lilit untuk tegangan 220 V = 220 x 3,24 = 712,8  = 713 lilit.
    Jumlah lilit Untuk tegangan 12 V  =    12 x 3,24 = 38,88 =   39 lilit.
    Jumlah lilit untuk tegangan 3 V     =      3 x 3,24 = 9,72   =   10 lilit.

    Tegangan dapat di buat bertingkat, perhatikan gambar :

    Trafo Kotak
    Cara Perhitungan Gulungan Trafo Kotak



    Langkah Kerja:
    1. Menyiapkan Inti Trafo yang berbentuk huruf E dan I.
    2. Membuat koker trafo dengan bahan isolator. Paling mudah menggunakan PCB yang dilarutkan tembaganya.
    3. Ukuran koker tergantung ukuran inti besi yang dipakai, sehingga ukuran koker diukur dengan inti trafo. Perhatikan gambar:







    4. Potongan bagian-bagian koker di atas di susun dan diberi perekat lem castol/ Fox.

    5. Kawat email digulung pada koker dengan arah gulungan tetap, dan jumlah lilitan sesuai kebutuhan tegangan.
    6. Diameter kawat email akan menentukan arus out put trafo. makin besar diameter kawat, arusnya makin besar.
    7. Antara lapisan gulungan primer dan sekunder diberi lapisan kertas minyak untuk mencegah kebocoran arus PLN masuk ke gulungan skunder.

     
    Tabel garis tengah kawat

    Garis tengah atau tebal
    kawat (mm)
    Kemampuan dilalui
    arus ( A )
    0,1
    0,016 – 0,024
    0,15
    0,035 – 0,053
    0,2
    0,063 – 0,094
    0,25
    0,098 – 0,147
    0,3
    0,141 – 0,212
    0,35
    0,190 – 0,289
    0,4
    0,251 – 0,377
    0,45
    0,318 – 0,477
    0,5
    0,390 – 0,588
    0,6
    0,566 – 0,849
    0,7
    0,770 – 1,16
    0,8
    1,01 – 1,51
    0,9
    1,27 – 1,91
    1
    1,57 – 2,36
    1,5
    3,53 – 5,3
    2
    6,28 – 9,42
    2,5
    9,82 – 14,73
    3
    14,14 – 21,20
    3,5
    19,24 – 28,86
    4
    25,14 – 37,71


     

    Menghitung diameter kawat Trafo

    Untuk menghitung diameter kawat memerlukan beberapa rumus, dibawah ini rumus sederhana  digunakan untuk membuat trafo,

    Hitungan rumus ini sebagai pelengkap dari rumus sebelum-nya pada judul artikel “Cara menghitung lilitan kawat Transformator-2”, dengan dua bagian artikel ini anda dapat mempraktekkan untuk membuat trafo yang diperlukan. Minimal anda akan tahu berapa Amper yang diperlukan jika jika suatu rangkaian memerlukan  Voltase dan Watt yang diketahui, dengan ini Trafo tidak akan terlalu panas karena arusnya kurang atau tidak akan drop voltasenya.




    Untuk mengtung diameter kawat :
    I = W/ E
    I = besar arus di Primer
    E = Tegangan di Primer
    W = Tenaga digulingan Primer



    Untuk menghitung Primer belum diketahui dengan rumus :
    W1 = 1.25 x W2
    W1 = Tenaga Primer pada gulungan
    W2 = Tenaga Sekunder pada gulungan


    Untuk menghitung Tenaga Sekunder dengan rumus :
    W2 = E2 x I2
    W2 = Tenaga sekunder
    E2 = Tegangan sekunder
    I2= Arus sekunder


    Hitung jika di perlukan transformator Tegangan 9 Volt dengan arus yang diperlukan sebesar 500 mA
    I2 = 500 mA
    E2 = 9 Volt
    W2 = E2 x I2
    W2 = 9 x 500 mA
    W2 = 9 x 0.5 A = 4.5 Watt



    Untuk menghitung besar diameter kawat Primer diketahui W2 = 4.5 Watt :
    W1= 1.25 x W2
    W1 = 1.25 x 4.5
    W1 = 5.625 Watt = 5.6 Watt



    Diketahui tegangan listrik 220 Volt, W1 = 5.6 Watt
    W1 = Ix E1
    I1 = W1/ E1
    I1 = 5.6 / 220 = 0.025 A = 25 mA, besar diameter kawat yang diperlukan dapat dilihat di tabel kawat

    Contoh lain :
    Trafo daya sekunder trafo 12v , 30A
    Maka hitung dulu daya sekundernya ;
    12V X 30  = 360 W

    Jadi arus yang diperlukan bagian primer :
    360W : 220V  = 1,6 A        (lihat tabel)
    sehingga bias diketahui bagian primer bias menggunakan kawat ukuran 0,9 – 1mm , dan bagian sekunder bias menggunakan kawat ukuran 4mm
    LihatTutupKomentar