google.com, pub-4356088970782512, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Cara menghitung nilai resistor SMD dengan mudah
google.com, pub-4356088970782512, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Cara menghitung nilai resistor SMD dengan mudah

    Apa itu resistor SMD?

    SMD merupakan singkatan dari Surface Mount Device. Sebuah SMD adalah komponen elektronik yang dibuat untuk digunakan dengan SMT (Surface Mount Technology).


    SMT dikembangkan untuk memenuhi keinginan yang sedang berlangsung yaitu, mencetak ataupun membuat papan sirkuit dengan komponen yang lebih kecil, lebih cepat, lebih efisien dan lebih murah.


    Karena ukuran resistor SMD yang sangat kecil, pada resistor SMD tidak dicetak kode warna seperti pada resistor umumnya, melainkan dikembangkan kode baru untuk resistor SMD, yaitu dengan sistem tiga digit, empat digit, dan sistem Electronic Industries Alliance (EIA) yang disebut EIA-96.
    https://www.kliklistrik.my.id/


    Sistem tiga dan empat digit


    Dalam sistem ini dua atau tiga digit angka yang pertama menunjukkan nilai resistansi numerik dari resistor dan digit angka yang terakhir merupakan pengali (multiplier).


    Jumlah angka terakhir merupakan pangkat dari 10 yang digunakan untuk mengalikan nilai resistor yang diberikan. Berikut ini beberapa contoh mengetahui nilai resistor SMD dengan sistem ini: 


    • 450 = 45Ω x 10 0 adalah 45Ω 
    • 273 = 27Ω x 10 3 adalah 27,000Ω (27kΩ) 
    • 7992 = 799Ω x 10 2 adalah 79,900Ω (79.9kΩ) 
    • 1733 = 173Ω x 10 3 adalah 173,000Ω (173kΩ)

    Tapi juga ada yang menggunakan kode dengan huruf “R”, contohnya seperti 0R5 yang berarti 0.5Ω dan 0R01 yang berarti 0.01Ω. penggunaan huruf “R” digunakan sebagai penunjuk posisi titik desimal untuk tahanan/ resistansi dengan nilai yang lebih rendah dari 10 Ω.


    Sistem the EIA-96


    E96-seri , sehingga ditujukan untuk resistor dengan toleransi 1%. Dalam sistem ini terdapat 3 digit, dua digit angka yang pertama menunjukkan nilai resistor, sedangkan digit huruf yang terakhir merupakan kode pengali.



    Untuk mengetahui atau menghitung nilai dari resistor SMD dengan sistem ini diperlukan tabel kode-kode dibawah ini, yang pada dasarnya merupakan nilai-nilai dari seri E96. Sebagai contoh, kode 04 berarti 107 ohm, dan 60 berarti 412 ohm. Faktor pengali akan memberikan nilai akhir dari resistor, misalnya: 


    • 01A = 100 Ω ± 1% 
    • 38C = 24300 Ω ± 1% 
    • 92Z = 0,887 Ω ± 1% 

    http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2015/02/menghitung-nilai-resistor-smd.html
    http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2015/02/menghitung-nilai-resistor-smd.html
     

    Rating daya (power rating)

    Untuk mengetahui rating daya (watt) dari resistor SMD, bisa dilakukan dengan cara mengukur panjang dan lebar. Kemudian cocokkan dengan tabel dibawah ini:

    http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2015/02/menghitung-nilai-resistor-smd.html
    Catatan: 
    • Resistor SMD dengan tanda 0, 00, 000 atau 0000 adalah resistor dengan nilai 0 ohm yang biasa digunakan sebagai jumper. 
    • Untuk resistor SMD dengan tiga digit angka mempunyai nilai toleransi sebesar 5%, sedangkan resistor SMD dengan empat digit dan EIA-96 memiliki toleransi sebesar 1%. 

    Pengertian dan fungsi resistor


    Dalam sebuah rangkaian atau sirkuit, terdapat hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan. Kita dapat mengubah - ubah nilai salah satu dari ketiga tersebut untuk mengontrol atau mengendalikan dua yang lainnya.


    Dan mungkin mengubah sebuah nilai hambatan merupakan hal yang termudah. Oleh karena itulah didesain secara khusus sebuah komponen elektronika yang disebut resistor.


    Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan dalam sebuah sirkuit atau rangkaian elektronik. Resistor berfungsi sebagai resistansi/ hambatan yang mampu mengatur atau mengendalikan tegangan dan arus listrik rangkaian. 

    Resistor biasanya terbuat dari kawat logam atau karbon, dan dirancang untuk mempertahankan nilai resistansi agar stabil dalam berbagai kondisi lingkungan. Simbol skematik resistor yang paling umum adalah gambar simbol garis zig zag.

    http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2014/06/pengertian-resistor.html



    Berikut ini gambar simbol resistor secara horisontal dan vertikal yang ditampilkan dengan label identifikasi (R1, R2, dst), beserta nilai resistor dalam satuan ohm (Ω).

    http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2014/06/pengertian-resistor.html













    Resistor aslinya akan terlihat seperti silinder atau tabung kecil dengan dua kaki/ kawat yang digunakan untuk koneksi ke sirkuit/ rangkaian. Berikut ini adalah contoh dari jenis dan ukuran resistor yang berbeda:

    http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2014/06/pengertian-resistor.html


    Ada beberapa jenis resistor yang sering digunakan dalam perangkat elektronika, seperti resistor variabel atau potensiometer.


    Potensiometer/ resistor variabel adalah sebuah jenis resistor yang nilai tahanannya dapat dirubah atau diatur (adjustable). Berikut ini simbol dari resistor variabel atau potensiometer:


    http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2014/06/pengertian-resistor.html

    Simbol resistor variabel diatas digambar hanya dengan menambahkan tanda panah diagonal yang melalui simbol resistor tetap. Tanda panah diagonal digunakan sebagai simbol “pengubah”.


    Jadi semua komponen yang disimbolkan dengan tanda panah diagonal berarti itu adalah komponen variabel atau komponen yang nilainya tidak tetap/ dapat diubah.


    Gambar real sebuah resistor variabel / potensiometer dapat dilihat di bawah ini:
    http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2014/06/pengertian-resistor.html

    Resistor akan menghasilkan panas ketika terjadi disipasi daya atau ada arus listrik yang mengalir melaluinya.



    karena itu dalam menentukan resistor harus diperhatikan juga nilai rating thermal/ suhu panasnya, seberapa besar resistor tersebut mampu menahan suhu panas sehingga tidak mengalami kerusakan.



    Power rating ini ditentukan dalam unit fisik dalam satuan “watt”. Sebagian besar resistor yang digunakan pada perangkat elektronik kecil seperti radio portabel bernilai ¼ watt (0,25 watt) atau bahkan lebih kecil dari itu.


    Rating daya resistor (power rating) sebanding dengan ukuran fisik. Semakin besar resistor, semakin tinggi rating disipasi dayanya. Namun resistensi / hambatan (dalam ohm) tidak ada hubungannya dengan ukuran.


    Untuk meringkas artikel ini, mari kita menganalisis rangkaian berikut ini:
    http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2014/06/pengertian-resistor.html

    Pada gambar rangkaian diatas kita mengetahui tegangan baterai adalah 10 volt, dan arus listrik rangkaian tersebut 2 ampere.


    Berapakah resistansi/ hambatan (Ω) dari resistor diatas, dan berapakah dayanya (watt)? Dalam persamaan hukum ohm, jika kita mencari nilai resistansi dari tegangan dan arus yang sudah diketahui, kita bisa menggunakan rumus berikut ini:


    http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2014/06/pengertian-resistor.html





    Masukkan nilai tegangan (E) dan arus (I) kedalam 2 rumus persamaan diatas, untuk mengetahui nilai hambatan/ resistansi (R) dan disipasi dayanya (P).

    http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2014/06/pengertian-resistor.html








    Jadi, rangkaian atau sirkuit dengan tegangan 10 volts dan arus 2 ampere, kita memerlukan resistansi resistor 5Ω.



    Jika kita ingin mendesain/ merancang sebuah sirkuit untuk beroperasi dengan nilai-nilai ini, itu berarti kita membutuhkan resistor dengan rating daya minimum 20 watts.


    Cara menghitung hambatan resistor berdasarkan kode warna gelang


    Resistor merupakan komponen elektronika yang sangat populer karena sering kali atau hampir semua rangkaian elektronika menggunakan komponen yang satu ini.

    namun meskipun komponen resistor ini sudah sangat populer, masih banyak orang yang tidak tahu bagaimana cara menghitung ataupun membaca warna gelang resistor untuk mengetahui nilai tahanan dari sebuah resistor.

    Bagi anda yang memang masih awam dengan dunia elektronika, dan masih bingung bagaimana cara membaca cincin warna resistor tersebut. Berikut ini cara membaca kode cincin warna resistor untuk mengetahui nilai hambatannya.


    Cara membaca nilai tahanan resistor berdasarkan kode warna cincin resistor


    Pada umumnya resistor memiliki 4 gelang/ cincin warna, namun ada juga resistor yang memiliki 5 gelang pada body atau tubuhnya.


    Contoh pembacaan nilai kode warna tahanan resistor 4 gelang:

    Pada resistor 4 gelang, warna gelang yang pertama dan kedua merupakan angka bilangan pertama dan kedua dari resistor, dan warna gelang yang ketiga merupakan pengkali atau multiplier.

    Sedangkan gelang terakhir atau ke 4 merupakan nilai toleransi resistor. Untuk membedakan gelang yang pertama dan gelang yang terakhir, dalam sebuah tubuh resistor biasanya gelang terakhir terletak agak jauh dari gelang lainnya.


    http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2014/12/menghitung-nilai-resistor-berdasarkan-gelang.html


    Hitung nilai resistor dengan 4 gelang warna diatas:
    • Gelang ke-1 berwarna coklat = 1 
    • Gelang ke-2 berwarna jingga/orange = 3 
    • Gelang ke-3 berwarna biru = 6 atau 106 atau 1 Megaohm 
    • Gelang ke-4 berwarna emas = ± 5%
    Nilai resistor = 13 * 10dengan toleransi ±5%
    Nilai resistor = 13.000.000 ohm = 13 Megaohm dengan toleransi ±5%
    Nilai toleransi resistor = 13.000.000 x 5% = 650.000 ohm
    Nilai batas maksimum resistor = 13.000.000 + 650.000 = 13.650.000 ohm
    Nilai batas minimum resistor = 13.000.000 - 650.000 = 12.350.000 ohm
    Resistor dapat dikatakan masih baik apabila memiliki nilai hambatan lebih besar sama dengan 12.350.000 ohm dan lebih kecil sama dengan 13.650.000 ohm (12.350.000 ohm < nilai R < 13.650.000 ohm).

    Contoh pembacaan nilai tahanan berdasarkan kode warna resistor 5 gelang:

    http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2014/12/menghitung-nilai-resistor-berdasarkan-gelang.html 
    • Gelang ke-1 berwarna merah = 2 
    • Gelang ke-2 berwarna jingga/orange = 3 
    • Gelang ke-3 berwarna kuning = 4 
    • Gelang ke-4 berwarna hitam = 0 atau 100 atau 1 ohm 
    • Gelang ke-5 berwarna perak = ±10%
    Nilai resistor = 234 * 100 = 234 ohm dengan toleransi ±10%
    Nilai toleransi resistor = 234 ohm x 10% = 23,4 ohm
    Nilai batas maksimum resistor = 234 + 23,4 = 257,4 ohm
    Nilai batas minimum resistor = 234 – 23,4 = 210,6 ohm

    Resistor dapat dikatakan masih baik apabila memiliki nilai hambatan lebih besar sama dengan 210,6 ohm dan lebih kecil sama dengan 257,4 ohm (210,6 ohm < nilai R < 257,4 ohm).


    LihatTutupKomentar