google.com, pub-4356088970782512, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Fungsi Smoke Detector dan bagaimana cara perawatan smoke detector ?
google.com, pub-4356088970782512, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Fungsi Smoke Detector dan bagaimana cara perawatan smoke detector ?

    Pengertian dan Jenis jenis smoke detector


    Saat ini, hampir semua bangunan dan gedung sudah memiliki sistem dengan smoke detector. Sebab alat ini merupakan bagian paling penting dan menjadi alat yang paling pertama bekerja dalam sistem pemadam kebakaran otomatis.


    Smoke Detector


    Tanpa adanya alat detektor, semua sistem lainnya seperti sprinkler atau alarm tidak akan bisa bekerja.


    Sebab tingkat kebakaran yang terjadi di rumah di Indonesia juga semakin meningkat.smoke detctor menjadi alat yang wajib terpasang di rumah sebagai alat deteksi asap. kita ingin melindungi keluarga dan seluruh aset yang ada di rumah agar bisa terlindung dari si jago merah.


    Pengertian Smoke Detector


    Secara bahasa, pastinya Anda sudah bisa mengira bahwa alat ini merupakan alat pendeteksi asap. Karena memang smoke detector adalah alat yang dibuat khusus untuk memindai seluruh ruangan dan secara otomatis akan aktif bila sensor asap mendeteksi ada asap di dalam ruangan tersebut.


    Berbeda dengan heat detector yang bekerja dengan cara memindai suhu ruangan, alat pendeteksi asap ini bekerja dengan cara memindai intensitas cahaya di dalam ruangan



    Di Indonesia sendiri, alat pendeteksi asap ini lebih sering ditemukan jika dibandingkan dengan pemindai suhu. Sebab harganya bisa dibilang lebih terjangkau dan bisa digunakan dimana saja. Selama bukan di tempat yang beruap atau selalu dipenuhi asap setiap hari.


    Alat ini cocok untuk digunakan di kamar tidur, ruang yang diisi dengan banyak elektronik tanpa asap seperti tempat mesin cuci, ruang komputer, ruang server, dan lain sebagainya.


    Dan perlu di ingat, alat ini bukanlah alat proteksi kebakaran di dalam gedung. Jadi tiap pendeteksi asap tidak dilengkapi dengan alarm maupun alat pemadam kebakaran otomatis. Jadi fungsinya sebatas untuk mendeteksi asap saja dan mengirimkan sinyal ke MCFA untuk menandakan bahwa ada indikasi kebakaran di tempat tersebut.

    Sejarah Smoke Detector


    Bisa dibilang, pada awalnya alat pendeteksi asap ini merupakan karya penemuan yang gagal oleh Walter Jaeger di akhir era 1930'an. Karena niat Walter Jaeger adalah menciptakan alat pendeteksi asap beracun di dalam ruangan.


    Dikutip dari situs US Nuclear Regulatory Commission, alatnya justru tidak mengirimkan sinyal apapun ketika ia mencobanya dengan sampel asap beracun. Kemudian Walter menyalakan rokok di dekat alat tersebut yang membuat sebagian dari asapnya masuk ke dalam sensor alat pendeteksi yang ia buat sendiri.


    Baru pada saat itulah, alat pendeteksi asapnya mengirimkan sinyal dan mengubah meteran di dalam alatnya.

    Jadi bisa dibilang, alat pendeteksi asap ini merupakan sebuah accidental discovery, alias penemuan yang tidak sengaja. Meskipun sudah berubah dari niat awalnya, Walter Jaeger tetap melanjutkan penelitiannya dan mematenkan alat ini sebagai salah satu alat pendeteksi asap kebakaran.


    Meskipun begitu, alat hasil kembangan dari Walter Jaeger hanya bisa digunakan oleh perusahaan besar dan pabrik atau industri yang punya banyak modal. Sebab biaya pembuatannya cukup tinggi serta membutuhkan banyak tempat untuk satu alat.


    Barulah di era 1950'an, ionization smoke detector pertama kali dijual untuk umum dan diproduksi secara masal. Alat ini memiliki harga yang jauh lebih murah serta ukuran yang jauh lebih kecil.


    Hingga tahun 1955, diciptakan home smoke detector yang masyarakat umum sekalipun bisa menggunakannya di rumah masing-masing.


    Cara Kerja Smoke Detector


    Inti proses kerja heat detector maupun pendeteksi asap sebenarnya sama. Yaitu mendeteksi bilamana terdapat indikasi kebakaran di dalam ruangan atau di sekitar alat tersebut.

    Tetapi jika indikator kebakaran dalam heat detector adalah kenaikan suhu dari batas normal, alat pendeteksi asap ini bisa dibilang memiliki indikator kebakaran yang lebih akurat. Karena mereka hanya akan mengirim sinyal bila terdapat asap di dalam ruangan atau di sekitar alat tersebut.


    Hal ini dianggap lebih cepat jika digunakan di ruangan seperti kamar tidur atau ruang keluarga. Karena bila terjadi korsleting di dalam salah satu elektronik, tentunya yang akan keluar hanya asap saja.

    Sedangkan suhu baru naik bilamana api sudah menyala dan membakar benda elektronik tersebut, Itulah mengapa pendeteksi asap dianggap lebih cocok untuk digunakan di rumah tunggal. Karena sinyal akan langsung dikirim oleh detector bahkan ketika api belum menyala besar.


    Jika alat pendeteksi asap terhubung dengan fire alarm control panel, maka Anda akan melihat lokasi detector yang mengirimkan sinyal tersebut. FACP juga akan mengaktifkan seluruh alarm secara berurutan agar penghuni bangunan bisa mengetahui bahwa ditemukan tanda-tanda kebakaran di dalam gedung tersebut.


    Baca juga: Mengenal dan Memilih Fire Alarm System

    Jenis-jenis Smoke Detector

    Saat ini, sudah ada banyak hasil kembangan dari alat pendeteksi asap buatan Walter Jaeger yang dijual secara umum. Jenis-jenis sensor pendeteksi asap ini dibedakan berdasarkan cara kerja dan cara alat mendeteksi asap.



    Untuk lebih lengkapnya, silahkan lihat apa saja jenis pendeteksi asap yang banyak digunakan saat ini.

    Video Smoke Detector (VSD)


    VSD merupakan salah satu alat pendeteksi asap paling canggih saat ini. Sesuai dengan namanya, alat ini menggunakan kamera atau video sebagai sensor untuk mendeteksi asap langsung selama 24 jam.


    Cara kerja alat ini hampir mirip dengan CCTV, karena memang nantinya kamera akan memonitor ruangan siang dan malam. Kemudian ketika terdeteksi asap dalam video tersebut, alat ini akan mengirimkan sinyal ke FACP dan diteruskan sesuai kode atau program di dalam control panel.


    Karena termasuk salah satu yang paling canggih, tentu harga VSD ini cukup mahal. Anda perlu mengeluarkan uang mulai dari 300 ribu hingga 1 juta untuk satu kamera dan belum termasuk biaya pemasangan.

    Ionization Detector


    Kebalikan dari VSD, ionization detector justru merupakan salah satu model alat pendeteksi asap yang pertama kali dikembangkan.


    Alat ini bekerja dengan cara mengirimkan sinyal ketika ada asap yang masuk ke dalam sensor alat pendeteksi. Agar bisa bekerja dengan baik, Anda perlu menempatkan alat ini di tempat yang kira-kira bisa dijangkau oleh asap hasil korsleting elektronik maupun karena ada benda di dalam rumah yang terbakar.


    Projected Beam Smoke Detector


    Terakhir ada pendeteksi asap yang tidak kalah canggih lagi. Alat yang satu ini bekerja dengan cara mengukur intensitas dan kejernihan cahaya yang ada di dalam ruangan.



    Caranya adalah dengan menembakan laser dari satu alat ke alat lainnya yang ditempatkan di sudut ruangan. Ketika ada asap, maka intensitas cahaya akan terganggu dan membuat kedua alat tidak bisa mendeteksi sinar laser yang dikirim dengan jelas.



    Pada saat itulah alat pendeteksi ini mengirimkan sinyal ke control panel agar menyalakan seluruh alarm kebakaran.

    Bagaimana cara perawatan smoke detector ?


    Tidak dapat disangkal memiliki alarm asap yang berfungsi menyelamatkan nyawa sehingga sangat penting untuk memastikan Anda memiliki alarm asap yang dipasang dan dipelihara dengan benar di rumah Anda.



    Alarm asap fotolistrik mendeteksi asap dan memberi tahu Anda - memiliki alarm yang saling berhubungan berarti jika satu alarm terpicu, semua alarm di kediaman akan berbunyi, yang memastikan Anda akan diberi tahu di mana pun Anda berada di rumah. Alarm dapat saling berhubungan melalui kabel atau nirkabel.



    Alarm asap juga disebut detektor asap, harus dipasangkan ke sumber listrik rumah (yang HARUS dilakukan oleh teknisi listrik berlisensi) dengan baterai cadangan ATAU memiliki alarm bertenaga baterai lithium 10 tahun yang tidak dapat dilepas.



    Lakukan Kiat-kiat berikut akan membantu efektivitas alarm asap Anda.

    Menguji alarm asap Anda


    Tekan tombol ke bawah sebulan sekali untuk menguji apakah alarm asap berfungsi atau setelah Anda pergi untuk waktu yang lama. Untuk memeriksa alarm asap yang terhubung ke listrik - isolasi catu daya dan uji alarm asap untuk melihat apakah baterai cadangan berfungsi.


    Seberapa sering baterai harus diganti?


    Baterai harus diganti setiap tahun dan sebaiknya hubungkan ini dengan acara tahunan penting untuk memastikan Anda mengingatnya. Teman-teman negara bagian selatan kami cenderung melakukan ini pada saat yang sama dengan mengubah jam mereka kembali untuk penghematan siang hari. Jelas, jika alarm asap mengeluarkan peringatan baterai rendah maka segera ganti baterai.


    Seberapa sering alarm asap harus diganti?


    Alarm asap harus sesuai dengan Standar Australia 3786-2014. Alarm asap fotolistrik harus diganti setiap sepuluh tahun sejak tanggal pembuatannya (bukan tanggal pembelian atau pemasangannya) kecuali ada masalah lain.

    Pembersihan rutin


    Setidaknya setiap enam bulan berikan debu ringan pada alarm asap Anda, menggunakan sikat tambahan pada penyedot debu Anda adalah cara yang efektif untuk menghilangkan debu atau sarang laba-laba yang mungkin menumpuk di sekitar alarm asap Anda.


    JANGAN PERNAH mengecat alarm asap Anda


    Alarm asap menyelamatkan nyawa dan mereka hanya dapat bekerja secara efektif dengan dipasang dengan benar dan kemudian melakukan perawatan rutin. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, hubungi tim berpengalaman di Hanson Electrical.



    Demikianlah penjelasan mengenai smoke detector mulai dari pengertiannya, sejarah, hingga jenis-jenisnya.

    Sekarang waktunya Anda tentukan sendiri mana jenis pendeteksi asap yang paling cocok untuk digunakan di bangunan yang akan dihuni.
    LihatTutupKomentar